skip to main | skip to sidebar
LOWONGAN KERJA BUMN
LOWONGAN KERJA-KONTRAKTOR
LOWONGAN KERJA-KONSULTAN
LOWONGAN KERJA-LUAR NEGERI
LOWONGAN KERJA-DALAM NEGERI
Konstruksi jembatan suramadu
Jembatan Suramadu pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga jenis jembatan dengan panjang keseluruhan sepanjang 5.438 meter dengan lebar kurang lebih 30 meter. Jembatan ini menyediakan empat lajur dua arah selebar 3,5 meter dengan dua lajur darurat selebar 2,75 meter. Jembatan ini juga menyediakan lajur khusus bagi pengendara sepeda motor disetiap sisi luar jembatan.
Pekembangan Beton Pratekan
Dalam konstruksi, beton merupakan sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen.
Beton adalah suatu bahan yang mempunyai kekuatan yang tinggi terhadap tekan, tetapi sebaliknya mempunyai kekuatan relative sangat rendah terhadap tarik.
Beton tidak selamanya bekerja secara efektif didalam penampang-penampang struktur beton bertulang, hanya bagian tertekan saja yang efektif bekerja, sedangkan bagian beton yang retak dibagian yang tertarik tidak bekerja efektif dan hanya merupakan beban mati yang tidak bermanfaat. Hal inilah yang menyebabkan tidak dapatnya diciptakan srtuktur-struktur beton bertulang dengan bentang yang panjang secara ekonomis, karena terlalu banyak beban mati yang tidak efektif. Disampimg itu, retak-retak disekitar baja tulangan bisa berbahaya bagi struktur karena merupakan tempat meresapnya air dan udara luar kedalam baja tulangan sehingga terjadi karatan. Putusnya baja tulangan akibat karatan fatal akibatnya bagi struktur.
Dengan kekurangan-kekurangan yang dirasakan pada struktur beton bertulang seperti diuraikan diatas, timbullah gagasan untuk menggunakan kombinasi-kombinasi bahan beton secara lain, yaitu dengan memberikan pratekanan pada beton melalui kabel baja (tendon) yang ditarik atau biasa disebut beton pratekan.
Beton adalah suatu bahan yang mempunyai kekuatan yang tinggi terhadap tekan, tetapi sebaliknya mempunyai kekuatan relative sangat rendah terhadap tarik.
Beton tidak selamanya bekerja secara efektif didalam penampang-penampang struktur beton bertulang, hanya bagian tertekan saja yang efektif bekerja, sedangkan bagian beton yang retak dibagian yang tertarik tidak bekerja efektif dan hanya merupakan beban mati yang tidak bermanfaat. Hal inilah yang menyebabkan tidak dapatnya diciptakan srtuktur-struktur beton bertulang dengan bentang yang panjang secara ekonomis, karena terlalu banyak beban mati yang tidak efektif. Disampimg itu, retak-retak disekitar baja tulangan bisa berbahaya bagi struktur karena merupakan tempat meresapnya air dan udara luar kedalam baja tulangan sehingga terjadi karatan. Putusnya baja tulangan akibat karatan fatal akibatnya bagi struktur.
Dengan kekurangan-kekurangan yang dirasakan pada struktur beton bertulang seperti diuraikan diatas, timbullah gagasan untuk menggunakan kombinasi-kombinasi bahan beton secara lain, yaitu dengan memberikan pratekanan pada beton melalui kabel baja (tendon) yang ditarik atau biasa disebut beton pratekan.
Berat Jenis Material
Berat jenis suatu material biasanya akan berbeda-beda terutama material yang berasal dari alam dan langsung dipakai, tanpa diolah melalui industri terlebih dahulu . Untuk material yang diolah melalui industri terlebih dulu seperti besi beton dan semen akan mempunyai berat jenis yang lebih mendekati sama.
Menghitung berat besi beton tanpa tabel
Rumus yang sudah jadi :
Berat per m' (kg/m') = 0,006165 x D² ( D diameter besi dalam mm)
Berat per batang (kg) = 0,006165 x D² x12 m' (panjang besi asli )
Asal rumus :
Dengan menggunakan pendekatan rumus volume tabung.
Volume tabung = (0,25 x 3,14 x D²) x P x BJ
Keterangan :
D = diameter besi beton
P = panjang besi beton
BJ = berat jenis besi beton (7.850 kg/m³)
Berat per m' (kg/m') = 0,006165 x D² ( D diameter besi dalam mm)
Berat per batang (kg) = 0,006165 x D² x12 m' (panjang besi asli )
Asal rumus :
Dengan menggunakan pendekatan rumus volume tabung.
Volume tabung = (0,25 x 3,14 x D²) x P x BJ
Keterangan :
D = diameter besi beton
P = panjang besi beton
BJ = berat jenis besi beton (7.850 kg/m³)
E-Procurement Departemen PU
Dalam e-procurement (lelang elektronik), para penyedia atau peserta tender tidak lagi mengirimkan softcopy dan hardcopy dokumen lelang. Cukup mengirimkan softcopy dari dokumen secara online.Adapun implementasi penerapan e-procurement adalah penghematan waktu, penghematan biaya serta meminimalisasikan kemungkinan terjadi penyelewengan.
Subscribe to: Posts (Atom)
BERLANGGANAN ARTIKEL GRATIS
Anda dapat berlangganan secara gratis artikel-artikel di blog ini. Masukkan alamat email anda, kemudian verifikasi didalam inbox e-mail anda. artikel akan terkirim secara otomatis ke e-mail anda setiap ada artikel baru
TEKNIK SIPIL ADS
LOWONGAN KERJA TEKNIK SIPIL
LOWONGAN KERJA BUMN
LOWONGAN KERJA-KONTRAKTOR
LOWONGAN KERJA-KONSULTAN
LOWONGAN KERJA-LUAR NEGERI
LOWONGAN KERJA-DALAM NEGERI
Tools |
Maximize Toolbar |
Minimize Toolbar |
1 Online |
Click here to see who's online and from where in the world
Permainan |
Permainan (didukung oleh HeyZap)
Acak |
Tulisan Acak
Terjemahkan |
Terjemahkan Halaman Ini
Terjemahkan |
|
|
Click here to join our Video chat
Bagikan |
Bagikan tulisan ini
Bagikan |
|
|
Ke Halaman Penggemar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar